Penarikan Sampel Nonprobabilita

ibnu setiawan

Penarikan Sampel Nonprobabilita

Penarikan sampel merupakan bagian penting dalam penelitian, terutama dalam bidang statistika dan ilmu sosial. Salah satu kategori penarikan sampel adalah penarikan sampel nonprobabilita. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian penarikan sampel nonprobabilita serta berbagai teknik yang umum digunakan dalam metode ini.

Baca juga Penarikan Sampel Probabilita

Pengertian Penarikan Sampel Nonprobabilita

Penarikan Sampel Nonprobabilita
Penarikan Sampel Nonprobabilita

Penarikan sampel nonprobabilita adalah metode pemilihan anggota sampel di mana tidak semua individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Teknik ini sering digunakan ketika populasi sulit dijangkau atau ketika peneliti ingin mendapatkan informasi dari kelompok tertentu yang memiliki karakteristik khusus.

Dalam penarikan sampel nonprobabilita, pemilihan anggota dilakukan berdasarkan pertimbangan subjektif atau kebetulan. Metode ini memiliki kelebihan, seperti kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan sampel, namun juga memiliki kelemahan, yaitu potensi bias yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik penarikan sampel probabilita.

A. Penarikan Sampel Secara Sengaja (Purposive Sampling)

Salah satu teknik penarikan sampel nonprobabilita yang paling umum adalah penarikan sampel secara sengaja, atau purposive sampling. Dalam metode ini, peneliti memilih individu berdasarkan kriteria tertentu yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian.

Contohnya, jika seorang peneliti ingin mempelajari dampak kebijakan kesehatan terhadap kelompok lansia, ia mungkin hanya akan memilih responden yang berusia di atas 60 tahun. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan spesifik.

Kelebihan dari purposive sampling adalah kemampuannya untuk menargetkan individu yang memiliki pengetahuan atau pengalaman khusus yang relevan. Namun, kekurangan metode ini adalah risiko bias, karena pemilihan individu tidak dilakukan secara acak.

B. Teknik Penarikan Sampel Secara Kebetulan (Accidental Sampling)

Teknik penarikan sampel secara kebetulan, atau accidental sampling, melibatkan pemilihan anggota sampel berdasarkan kebetulan. Peneliti memilih individu yang tersedia atau mudah diakses pada saat itu.

Sebagai contoh, jika seorang peneliti berada di sebuah acara publik dan secara kebetulan bertanya kepada orang-orang yang hadir untuk berpartisipasi dalam survei, ini adalah bentuk accidental sampling.

Kelebihan dari metode ini adalah kesederhanaan dan kecepatan dalam pengambilan sampel. Namun, sama seperti metode sebelumnya, teknik ini juga berisiko menghasilkan bias, karena individu yang dipilih mungkin tidak mewakili keseluruhan populasi.

Baca juga Teori Probabilita

C. Teknik Penarikan Sampel Secara Bergulir (Snowball Sampling)

Teknik penarikan sampel secara bergulir, atau snowball sampling, adalah metode yang sering digunakan ketika populasi sulit diakses. Dalam metode ini, peneliti mulai dengan beberapa individu yang relevan, kemudian meminta mereka untuk merekomendasikan individu lain yang juga memenuhi kriteria penelitian.

Contohnya, jika seorang peneliti ingin melakukan studi tentang komunitas tertentu yang terisolasi, ia bisa memulai dengan satu atau dua anggota komunitas tersebut. Setelah itu, anggota yang sudah diwawancarai dapat merekomendasikan anggota lain untuk diikutsertakan dalam penelitian.

Kelebihan dari snowball sampling adalah kemampuannya untuk mengakses kelompok yang sulit dijangkau. Namun, kelemahannya adalah adanya risiko bias, karena individu yang dipilih mungkin memiliki kesamaan yang tinggi dengan individu sebelumnya, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi.

D. Teknik Penarikan Sampel Berdasarkan Kuota (Quota Sampling)

Teknik penarikan sampel berdasarkan kuota, atau quota sampling, adalah metode di mana peneliti menetapkan kriteria tertentu dan memilih individu hingga mencapai kuota yang diinginkan untuk masing-masing kategori.

Sebagai contoh, seorang peneliti mungkin ingin mengumpulkan data dari 100 responden dengan kriteria 50 pria dan 50 wanita. Dalam hal ini, peneliti akan terus melakukan penarikan sampel sampai mencapai jumlah yang telah ditentukan dalam setiap kategori.

Kelebihan dari teknik ini adalah peneliti dapat memastikan bahwa sampel mencakup berbagai karakteristik populasi yang relevan. Namun, seperti teknik nonprobabilita lainnya, quota sampling juga dapat berisiko bias, terutama jika kuota tidak ditentukan dengan tepat.

Kesimpulan

Dalam penelitian, pemilihan teknik penarikan sampel yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang valid dan representatif. Meskipun penarikan sampel nonprobabilita menawarkan kemudahan dan fleksibilitas, penting bagi peneliti untuk menyadari potensi bias yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

Dengan memahami berbagai teknik penarikan sampel nonprobabilita, peneliti dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan konteks penelitian mereka. Dengan cara ini, hasil penelitian dapat memberikan wawasan yang berharga meskipun tidak selalu dapat digeneralisasi ke populasi yang lebih luas.

Baca juga Ukuran Penyebaran

Bagikan:

Leave a Comment